Tugas
Kelompok
PENGAUDITAN I
Enron Fall
Dosen
pengampu:Abdul Halim, Prof. Dr., M.B.A.
Oleh:
Widya Septiani (11/315655/EK/18467)
Leni Melita Simamora (11/315670/EK/18477)
Ayu Putri Saudia (11/315691/EK/18492)
Yulyta Trisna P. (11/315716/EK/18513)
Yeanet Ardila Agusti (11/315799/EK/18572)
Nila Wati (11/315828/EK/18590)
FAKULTAS EKONOMIKA DAN
BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2013
Pendahuluan
Profil Perusahaan Enron
Tahun
Berdiri :
1985
Pendiri :
Kenneth Lay
Didirikan
di :
Omaha, Nebraska, United States
Sektor
Industri : Energi
Ditutup : November 2004
Alasan
Ditutup : Bangkrut
Overview Kasus
Enron Falls
Majalah
Fortune terbitan bulan April 2001
menyebutkan bahwa Enron menjadi
perusahaan terbesar ke tujuh di Amerika Serikat. Pada tanggal 2 Desember
2001 Enron dinyatakan bangkrut akibat kecurangan akuntansi terbesar dalam
abad ke 20.
Dua
belas ribu karyawan tidak hanya kehilangan pekerjaan, tetapi juga seluruh
tunjangan hidup dan pensiunannya yang telah diinvestasikan ke saham Enron.
Pemilik saham lainnya, kehilangan sekitar 70 milyar dollar AS ketika nilai
saham mereka jatuh sampai menjadi nol. Sherron Watkins, wakil presiden Enron
berusaha untuk menyelamatkan Enron dengan memperingatkan rekannya mengenai apa
yang sedang terjadi, tetapi kebangkrutan Enron tetap terjadi.
Enron
dibangun tahun 1985 oleh Kenneth Lay, seorang pengamat ekonomi dan mantan wakil menteri Departemen Interior
Amerika Serikat, dengan menggabungkan dua perusahaan gas alam yaitu InterNort
(penyaluran gas alam melalui pipa) dengan Houston Natural Gas. Lay mendapatkan
dana untuk mengembangkan perusahaannya dari hutang. Pada tahun 1987 hutang yang
dimiliki Enron mencapai 75% dari nilai pasar sahamnya. Tahun 1989, Lay
mengangkat Jeffrey Skilling seorang professional muda bergelar MBA lulusan
Harvard, sebagai pimpinan di Departemen Keuangan Enron.
Pemerintah
Amerika Serikat baru-baru ini menderegulasi
peraturan tentang penetapan harga dalam bisnis energi. Hal tersebut,
mengakibatkan harga gas mulai berfluktuasi dan berisiko bagi penjual maupun
pembeli. Produsen berskala kecil, mengalami kesulitan mendapatkan dana untuk eksplorasi
dan pengeboran karena pasar yang berisiko membuat investor tidak mau menanamkan
modalnya..
Skilling
memberikan gagasannya untuk menjadikan Enron sebagai makelar antara pembeli dan
penjual untuk mengurangi resiko akibat deregulasi yang dijalankan pemerintah.
Kemudian gagasan tersebut dilakukan dengan melakukan kontrak jangka panjang
dengan penjual dengan harga yang pasti. Hal tersebut membuat Enron menjadi
bisnis perdagangan energi yang menguntungkan.
Tahun
1990, Skilling merekrut Andrew Fastow, seorang ahli keuangan untuk membantu
menjalankan bisnis perdagangannya. Mereka melaporkan nilai aset dan laba
perusahaan yang terlalu tinggi kepada investor.
Enron
menghadapi masalah yang besar, untuk memasuki beberapa pasar yang ia
perdagangkan, ia harus meminjam uang yang sangat besar untuk membeli
infrastruktur yang dibutuhkan untuk mengangkut, menyimpan dan mengirimkan
komoditas yang diperdagangkan. Akibat hutang yang terlalu besar tersebut,
pembeli dan penjual enggan untuk menandatangani kontrak karena sangat berisiko
untuk mengalami kebangkrutan. Selain itu, tingkat hutang yang terlalu tinggi
akan menurunkan kepercayaan investor dan bank dalam meminjamkan uangnya.
Andrew
Fastow menemukan suatu cara untuk menyelesaikan masalah tersebut yaitu
berkonsultasi dengan KAP Arthur Andersen. Perusahaan akuntan Arthur Andersen
yang mengaudit laporan keuangan Enron sekaligus menjadi konsultan manajemen
Enron. Fastow bersama Arthur Andersen menyiapkan sebuah Special Purpose Entities.
Aturan
akuntansi memperbolehkan suatu perusahaan mengeluarkan pencatatan Special Purpose Entities dari laporan
keuangannya bila ada pihak independen yang memiliki kendali atas Special Purpose Entities tersebut.
Fastow menunjuk dirinya sendiri dan karyawan Enron lainnya untuk menjadi
pimpinan di entitas ini. Mereka kemudian menginvestasikan uang mereka di
entitas tersebut. Entitas ini kemudian meminjam banyak uang dan menggunakan
saham Enron sebagai jaminan. Uang tersebut kemudian digunakan untuk membeli
kontrak yang dinilai terlalu tinggi dalam laporan keuangan Enron dan
mencatatnya sebagai pendapatan bukan hutang. Selain itu, entitas tersebut
mengambil alih hutang Enron yang sangat banyak.
Karena
hutang dan aset yang dibeli Enron oleh Special
Purpose Entities tidak harus dilaporkan pada laporan keuangan Enron, maka
pemegang saham percaya bahwa hutang yang dimiliki Enron tidak meningkat dan
laba yang meningkat setiap tahunnya. Sebagai perusahaan auditor dan akuntan
publik, Arthur Andersen memberikan penilaian bahwa laporan keuangan Enron wajar.
Sherron
Watkins yang pada saat itu sebagai wakil presiden di bawah Fastow, mulai curiga
dengan praktek akuntansi yang dilakukan Fastow. Sepanjang harga saham Enron
cukup tinggi, nilainya akan mencukupi untuk menutupi saldo hutang Special Purpose Entities dan hutang
tersebut tetap di luar pembukuan Enron. Tetapi, jika harga saham jatuh, maka
akan memicu aturan yang memaksa perusahaan untuk membubarkan Special Purpose
Entities dan memasukkan hutang dan aset yang terlalu tinggi pada laporan
keuangan Enron.
Namun,
di semester ke dua tahun 2001, saham Enron mulai jatuh dari angka $80 per
saham. Karena harga sahamnya jatuh, akuntan Enron berjuang untuk menghimpun
hutang dan aset pada Spesial Purpose
Entities sehingga dapat menghindari pencatatan tersebut di laporan keuangan
perusahaan.
Di
bulan Juli 2001, karena para investor mulai curiga dan harga saham Enron jatuh
sampai $ 47 per saham, Skilling tiba-tiba mengundurkan diri dari jabatan
presiden dan CEO dengan alasan pribadi.
Setelah
semakin yakin bahwa Enron dalam keadaan mengkhawatirkan, pada tanggal 22
Agustus Sherron Watkins menemui Ken Lay dan Legal Departemen dengan membawa surat
yang berisi pelanggaran akuntansi yang berhubungan dengan Special Purpose Entities dan memperingatkan mereka tentang
kecurangan yang dilakukan. Namun Lay berpendapat bahwa tidak ada yang salah
dengan apa yang telah dilakukannya meskipun Special
Purpose Entities harus dibongkar karena harga saham Enron yang terus
menurun. Lay mendesak investor untuk terus berinvestasi di Enron dan
mengumunkan bahwa saham enron di masa depan “telah menjadi tidak pasti”. Namun
Lay dan pimpinannya justru menjual saham-saham yang mereka miliki.
Tanggal
16 Oktober 2001 Enron mengumumkan bahwa mereka telah mengambil alih hutang dan
aset entitas yang memaksanya menanggung 544 juta dolar AS dan mengurangi nilai
ekuitas sebesar 1,2 milyar dolar AS. Serron Watkins menghadapi anggota kongres
untuk mengungkapkan apa yang ia tahu tentang praktik akuntansi perusahaan pada
tanggal 22 Februari 2002.
Tanggal
22 Oktober, SEC mengumumkan bahwa mereka sedang menyelidiki Special Purpose Entities yang dimiliki
Enron. Sehari kemudian Fastow dipecat. Tanggal 8 November 2001, perusahaan
mengumumkan bahwa mereka dipaksa untuk menyajikan kembali seluruh laporan
keuangannya dari tahun 1997 karena dipaksa untuk menggabungkan entitas tujuan
khususnya ke dalam laporan keuangan perusahaan. Penyajian kembali dibuat untuk
mengurangi ekuitas pemegang saham sebesar 1,2 milyar dolar AS dan untuk
menambah hutang perusahaan sebesar 2,6 milyar dolar AS. Bulan November 2001,
harga saham jatuh sampai 1 dolar AS per saham, dan perusahaan jatuh ke dalam
kebangkrutan.
Pada
bulan Juni 2001, Arthur Andersen dinyatakan bersalah karena telah menghalangi
proses pengadilan. Sebelum itu karyawan-karyawannya sempat berupaya untuk
menghancurkan dokumen-dokumen keterlibatan Arthur Andersen dalam skandal Enron
ini.
Pembahasan
1. Apa
saja masalah sistemik, korporasi, dan individu yang timbul dalam kasus ini?
• Masalah
Sistemik
a.Pencabutan
peraturan mengenai kestabilan harga gas alam
Pada awalnya Pemerintah
Amerika Serikat membuat peraturan mengenai kestabilan harga gas alam. Gas alam
merupakan faktor penting dalam biaya produksi. Ketika harga gas alam ini
stabil, maka harga barang-barang kebutuhan pun menjadi stabil. Kestabilan harga
barang-barang kebutuhan membuat resiko usaha suatu perusahaan dapat
dikendalikan. Kestabilan harga barang-barang kebutuhan juga membuat para
pengusaha cenderung tidak melakukan spekulasi.
Namun, ketika
pemerintah Amerika Serikat mencabut peraturan tersebut, maka harga gas alam pun
mengalami kenaikan. Kenaikan harga gas alam ini diikuti dengan kenaikan harga
barang kebutuhan. Dengan dicabutnya peraturan tersebut, harga gas alam selalu
mengalami perubahan. Tergantung pada demand dan supply-nya. Harga yang
berfluktuasi ini menjadi sebuah resiko yang besar bagi para pengusaha gas alam.
Mereka harus lebih berhati-hati untuk membeli dan menjual gas alam, tidak
seperti ketika adanya peraturan mengenai kestabilan harga, dimana mereka tidak
melakukan spekulasi karena harganya stabil.
Kondisi yang seperti
demikian sangat berpengaruh pada produsen gas alam yang berskala kecil. Mereka
hanya memiliki modal kesluitan untuk melakukan kegiatan usahanya. Hal ini
dikarenakan mereka kesulitan untuk mencari dana untuk melakukan ekspolasi dan
pengeboran karena pasar gas alam mempunyai resiko yang tinggi.
b.
Peraturan Akuntansi
Aturan akuntansi yang
berlaku membolehkan sebuah perusahaan untuk mengeluarkan pencatatn entitas
tujuan khusus dari laporan keuangannya. Hal ini diperbolehkan jika terdapat
pihak independen yang mempunyai control atas entitas tujuan tersebut dan
apabila pihak independen tersebut memiliki setidaknya 3% dari seluruh entitas
tujuan khusus tersebut.
Peraturan tersebut
kurang tepat, karena seharusnya perusahaan tidak boleh mengeluarkan pencatatan Special Purpose Entities dari laporan
keuangannya. Hal tersebut seharusnya dilaporkan dalam laporan keuangan
konsilidasi yang dimiliki oleh perusahaan induk. Laporan konsolidasi ini
diperlukan agar para pemangku kepentingan dapat menegathui secara jelas kondisi
keuangan perusahaan tersebut. Namun dalam kasus Enron ini, hal tersebut tidak
dicatat dan tidak dilaporkan dalam laporan keuangan konsilidasi perusahaan
induk. Sehingga para pemangku kepentingan mengetahui bahwa perusahaannya dalam
keadaan baik, padahal perusahaan tesebut sedang bermasalah.
• Masalah
di Tingkat Korporasi
a. Hutang
tinggi
Hutang yang dimiliki
oleh perusahaan ini mencapai 75% dari nilai pasar saham perusahaan. Dengan
proporsi hutang yang demikian besar ini, maka tentu saja akan mebuat perusahaan
ini menjadi semakin jatuh. Hal ini dikarenakan dengan tingkat hutang 75% ini
maka para investor akan merasa manajemen tidak mampu untuk mengelola perusahaan
dengan baik, dan merasa bahwa bisnis tersebut sangat berisiko tinggi. Dengan
demikian, maka harga saham perusahaan tersebut menjadi turun drastis dan
investor tidak tertarik untuk berinvestasi di perusahaan yang hampir bangkrut
tersebut.
b. Kecurangan
karyawan
Kasus jatuhnya Enron
ini juga disebabkan karena adanya kecurangan yang dilakukan oleh karyawannya. Hal
ini dikarenakan manajemen menekan para karyawannya untuk mebuat laporan palsu.
Dalam hal ini mereka membuat ramalan arus kas yang tinggi dan tingkat diskonto
yang rendah pada kontrak yang mereka miliki. Dengan demikian, maka akan membuat
jumlah asset yang dilaporkan oleh Enron menjadi tinggi, begitu pula dengan laba
yang akan diperoleh para investor menjadi sangat tinggi pula.
Padahal dalam
kenyataannya, laporan yang dibuat Enron tersebut tidak sesuai dengan kenyataan.
Hal ini karena karyawan ditekan oleh manajemen untuk mebuat laporan yang
mengutungkan bagi perusahaan. Sehingga para investor mau menanamkan modalnya di
saham Enron. Jika investor banyak yang tertarik pada saham Enron maka harga
sahamnya akan naik yang pada akhirnya akan membuat nilai pasar perusahaan
tersebut naik pula. Dengan demikian maka Enron berharap dapat menutupi hutang
yang dimilikinya.
c. Pembelian
infrakstruktur
Untuk memfasilitasi
kegiatan usahanya, maka Enron harus melakukan beberapa hal yang membutuhkan
biaya tinggi. Diantaranya adalah membeli infrastruktur yang dibutuhkan untuk
mengangkut, menyimpan dan mengirim komoditas yang diperdagangkannya. Enron
tidak mempunyai dana untuk membeli segala infrastruktur tersebut. Sehingga dia
harus meminjam dari pihak lain. Enron sudah tidak dapat lagi meminjam uang di
bank karena akan menambah saldo hutang yang ada dilaporan keuangannya.
Jika hal itu terjadi
maka dapat menurunkan peringkat investasi di perusahaan itu. Penurunan
peringkat investasi tersebut sangat tidak diinginkan oleh Enron. Sehingga
muncul sebuah ide untuk membentuk Special
Purpose Entities. Tujuan khusus itu tentu saja untuk mencari pinjaman dari
bank. Dengan adanya anak perusahaan tersebut sepengetahuan bank yang meminjam
uang adalah anak perusahaannya bukan Enron. Sehingga itu sangat aman bagi
Enron. Dalam laporan keuangan yang dibuat oleh Enron tidak mengalami penambahan
peminjaman. Padahal Enron mendapatkan pinjaman dana dari bank.
d. Keterlibatan
Auditor dalam rekayasa laporan keuangan.
Keterlibatan seorang
auditor yang bernama Arthut Andersen dalam merekayasa laporan kuangan yang
dimiliki oleh Enron merupakan salah satu hal yang fatal. Seorang auditor
seharusnya hanya bertindak sebagai seorang auditor untuk memberikan opini atas
kewajaran laporan keuangan saja, tidak melakukan hal yang lainnya. Dalam kasus
ini, Andersen telah melibatkan diri dalam operasinal akuntansi sehari-hari.
Andersen bertindak selayaknya seorang akuntan dari luar. Tindakan yang
dilakukan oleh Andersen tersebut telah melanggar independesni dan objektivitas
yang harus dimiliki oleh auditor yang melakukan pemeriksaan terhadap suatu
perusahaan.
• Masalah
di Tingkat Individu
a. Ken
Lay
Enron ini dibangun
dengan hutang dan dalam kegiatan operasionalnya dia juga berhutang lagi kepada
pihak lain. Sehingga hutangnya semakin bertambah banyak. Ken Lay adalah
seseorang yang telah mendirikan Enron, tetapi dia membangun Enron dengan banyak
hutang kepada pihak lain. Ketika Enron mengalami keadaan yang sulit, dalam hal
ini dalam keadaan hampir bangkut, Ken Lay mengatakan perusahaannya dalam
keadaan yang baik-baik saja. Ken Lay ini adalah orang yang licik. Dia secara
diam-diam mulai menjual saham yang dia miliki. Para investor yang lainnya tidak
mengetahui bahwa perusahaan tesebut mengalami sebuah masalah, sehingga banyak
orang yang masih mau membeli saham yang dijual oleh Ken Lay tersebut.
b. Jeffrey
Skilling
Jeffrey Skilling ini
adalah seorang yang sangat pintar. Dia berhasil membuat Enron menjadi sebuah
perusahaan perdagangan yang sangat besar dan ekspansif. Namun, karena ambisinya
mengesampingkan rambu-rambu aturan yang berlaku baik aturan SEC maupun prinsip
akuntansi yang berterima umum. Jeffrey Skilling bekerjasama dengan Fastow untuk
meminta pihak SEC untuk menerima metode akuntansi yang menguntungkan bagi Enron
tersebut. mereka melakukan pendekatan kepada pejabat negara yang sebenarnya
tidak diperbolehkan dalam bisnis modern karena hanya menguntungkan segelintir
pihak dan merugikan sebagian besar pelaku pasar.
c. Andrew
Fastow
Dia memanipulasi untuk
membentuk anak perusahaan yang hanya dipakai oleh Enron untuk mendapatkan
pinjaman dana dari bank. Sehingga dalam laporan keuangan yang dimiliki oleh
Enron tidak mengalami penambahan hutang. dia bersama dengan orang-orang lainnya
di Enron, memperkaya dirinysa sendiri dengan mendapatkan gaji yang tinggi dan
pendapatan saham dari entitas tujuan khusus yang dibentuk olehnya itu.
d. Arthur
Andersen
Arthur Andersen
mempunyai peran yang besar dalam kecurangan ini. Hal ini dikarenakan Andersen
melakukan manipulasi dalam pembentukan Special
Purpose Entities dan memberikan opini yang menyatakan bahwa laporan
keuangan Enron wajar. Hal tersebut sangat bertentangan denga tugas seorang
auditor untuk memberikan keyakinan pada laporan keuangan yang dia periksa.
2. Jika
nilai saham Enron tidak jatuh, Special
Purpose Entities mungkin dapat melanjutkan operasinya sampai kapanpun.
Misalkan saham Enron tidak jatuh, dan umpamakan bahwa praktek akuntansinya
mengikuti peraturan prinsip akuntansi yang berterima umum (umpamakan praktik
akuntansi Enron diperbolehkan oleh Prinsip Akuntansi Berterima Umum). Dalam
kasus ini, dalam pandangan anda, adakah kesalahan yang Enron lakukan? Jelaskan.
- Dari
awal hutang Enron sudah terlalu tinggi sehingga meningkatkan risiko
kebangkrutan karena investor enggan untuk berinvestasi di Enron. Utang
yang tinggi ini juga memungkinkan bank untuk menarik pinjamannya kembali.
Sebuah usaha yang dibangun dengan dana dari hutang dan untuk menjalankan
kegiatan operasionalnya Enron juga meminjam dana lagi dari pihak-pihak
lain sehingga hutang yang dimilikinya semakin hari semakin tinggi. Oleh
karena itu, proporsi modal yang ada diperusahaan tersebut kebanyakan
berasal dari hutang sehingga jika hal ini terus berlanjut akan membuat
investor menjadi ragu untuk menanamkan modal diperusahaan ini. Dengan
tingkat proporsi hutang yang tinggi akan membuat risiko di perusahaan
tersebut menjadi tinggi pula, karena kemungkinan besar perusahaan tidak
bisa membayar hutangnya. Nilai perusahaan menjadi turun sehingga asset
yang dimiliki perusahaan tidak bisa digunakan untuk menutupi hutang
mereka. Sehingga kami menyimpulkan salah satu kesalahan yang dilakukan
oleh Enron adalah membangun perusahaan sebuah perusahaan dengan dana dari
hutang kepada pihak lain.
- Enron
menyuruh karyawannya untuk memanipulasi laporan keuangannya dengan
melaporkan nilai asset dan laba yang terlalu tinggi pada investor agar
mereka mau menanamkan modalnya dalam Enron. Hal ini merupakan sebuah
kesalahan besar yang dilakukan oleh Enron, karena telah manipulasi data
dimana data-data tersebut dapat dijadikan sebagai sebuah informasi yang
dapat mempengaruhi para pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengambil
sebuah keputusan.
Jika informasi yang dijadikan
sebagai dasar pengambilan keputusan adalah informasi yang salah, maka keputusan
yang diambil pun salah. Dalam hal ini, Enron melakukan penipuan untuk
kepentingan perusahaannya sendiri. Dengan melakukan pemanipulasian data ini,
membuat banyak para investor yang tertipu dan akhirnya mereka menginvestasikan
uangnya diperusahaan ini.
- Kesalahan
terakhir yang dilakukan oleh Enron adalah ide untuk mendirikan sebuah
entitas khusus (anak perusahaan). Tujuan awal didirikannya entitas khusus
ini salah, karena bertujuan untuk menyembunyikan hutang Enron yang
terlalu besar sehingga hutang tersebut tidak masuk ke laporan keuangan
Enron. Hal ini menyebabkan laba yang tercatat terlalu tinggi dan hutang
Enron seolah-olah tidak meningkat.
Dengan demikian maka, para investor
tidak akan mengetahui bahwa Enron memiliki hutang yang begitu besar jumlahnya
karena hutang tersebut dicatat dalam laporan keuangan anak perusahaannya. Ini
merupakan salah satu trik dari Enron yang sangat merugikan bagi para investor.
Banyak sekali kecurangan yang dibuat oleh Enron untuk memodohi para
investornya.
Para pemodal juga banyak yang
tertipu untuk berinvestasi pada entitas khusus yang didirkan oleh Enron ini.
Entitas khusus yang dirikan Enron ini, hanyalah sebuah perusahaan palsu yang
kegiatannya tidak jelas. Karena perusahaan ini hanya dirikan untuk mencari dana
segar untuk mendanai kegiatan perusahaan induk (Enron).
3. Siapa,
menurut penilaian anda, secara moral bertanggung jawab atas kejatuhan Enron?
a. Andrew
Fastow, seorang ahli keuangan yang direkrut oleh Jeffrey Skilling. Menyuruh
karyawan melaporkan nilai asset dan laba perusahaan terlalu tinggi kepada
investor dan bersama karyawan lainnya membentuk Special Purpose Entities yang bertujuan mendapat pinjaman untuk
Enron menggunakan nama Special Purpose
Entities tersebut. Sehingga pada laporan keuangan Enron tidak terlihat
peningkatan hutang.
Dia
mencoba memecat Sherron Watkins yang menghadap anggota
kongres dan di hadapan umum mengutarakan apapun yang ia tahu tentang praktek
akuntansi perusahaan. Dia juga merampas komputer Sherron Watkins ketika dia
mengetahui bahwa dia mencoba memperingatkan atasannya tentang masalah yang akan
terjadi jika Enron terus melakukan manipulasi data tersebut.
b. Arthur Andersen. Memberikan jasa atestasi dan
non atestasi sekaligus. Jasa atestasi yaitu mengaudit laporan keuangan Enron
sedangkan jasa non atestasi berupa konsultan manajemen Enron. Arthur Andersen
juga mewajarkan laporan keuangan Enron padahal seharusnya tidak wajar.
Dia
ditangkap ketika sedang menghancurkan dokumen-dokumen tentang keterlibatan
Andersen dengan Enron. Bulan Juni 2001, kantor akuntan tersebut dinyatakan
bersalah telah menghalangi proses pengadilan karena menghancurkan dokumen dan
dipaksa untuk menghentikan operasinya sebagai kantor akuntan, secara efektif
menghancurkan karir ribuan karyawannya.
c. Skilling
bersama Andrew Fastow memanipulasi laporan keuangan Enron.Skilling merekrut Andrew Fastow,
seorang ahli keuangan, untuk membantu menjalankan bisnis perdagangan gas alam,
dan keduanya telah datang dengan gagasan yang pandai dalam melaporkan nilai
dari kontrak jangka panjang yang mereka beli atau jual. Mereka membujuk Komisi
Bursa Saham dan Surat Berharga (SEC) AS untuk membolehkan mereka memakai metode
“menilai pada harga pasar” (mark to
market) untuk diberlakukan pada kontrak mereka. Dengan
metode tersebut akan membuat tingkat
diskonto yang rendah pada kontrak mereka, sehingga membuat Enron melaporkan
nilai aset (kontrak) dan laba yang tinggi pada investor. Padahal kenyataannya
nilai asset dan laba mereka lebih rendah dari yang mereka laporkan.
d. Kenneth
Lay, ia mengembangkan perusahaan dengan hutang yang terlalu tinggi mencapai 75%
dari nilai pasar saham. Ketika Enron hampir mengalami kebangkrutan (ketika
tingkat hutang mereka semakin tinggi, dan kasus tersebut sudah hampir diketahui
oleh publik). Kenneth Lay ini mengatakan bahwa usaha mereka baik-baik saja,
tidak ada yang salah dengan Enron. Tetapi secara diam-diam dia mulai menjual
sahamnya. Karena dia merupakan orang yang mendirikan Enron, maka dia tahu
secara pasti apa yang terjadi pada perusahaannya. Sehingga segala tindakan yang
dilakukan oleh bawahannya tentu saja telah mendapatkan persetujuan dari
dirinya. Oleh kerena itu, dia merupakan salah satu orang yang bertanggung jawab
atas kasus yang menimpa Enron ini.
e. Komisi Bursa Saham dan Surat
Berharga (SEC) AS. SEC juga harus bertanggungjawab pada kasus ini karena mereka
memberikan persetujuan kepada Skilling dan Andrew Fastow untuk
menggunakan metode akuntansi yang menguntungkan bagi mereka. Dalam hal ini
seharusnya SEC tidak menyetujui hal tersebut, karena hanya akan menguntungkan
beberapa pihak saja, dan pihak lainnya akan dirugikan dengan diperbolehkannya
penggunaan metode tersebut.
Jika SEC tidak memperbolehkan
mereka menggunakan metode tersebut, mungkin saja kasus ini tidak akan menjadi
separah ini. Dan banyak pihak yang bisa diselamatkan atau dihindarkan dari
kasus ini.
Kesimpulan
Enron melakukan fraud dengan cara
mendirikan Entitas Tujuan Khusus yang ia gunakan untuk menyembunyikan hutang
dengan cara memanipulasi laporan keuangan.
Kasus Enron tersebut sangat kompleks dan melibatkan berbagai pihak
petinggi-petinggi Enron dan KAP Arthur Anderson. Enron bangkrut dan dinyatakan sebagai
perusahaan yang melakukan kecurangan akuntansi terbesar dalam abad ke 20. Ribuan
karyawan kehilangan perkerjaannya akibat kebangkrutan Enron.
Saran
Kasus Enron menjadi sebuah pelajaran bagi dunia
bisnis di seluruh dunia. Apabila suatu praktik atau perilaku yang dilandasi
dengan ketidak-baikan akhirnya akan menuai ketidak-baikan pula. Saran dari
kelompok kami untuk entitas bisnis agar tidak jatuh seperti yang dialami Enron :
-
Menjunjung
tinggi nilai-nilai spiritualitas dan etika agar setiap perilaku senantiasa berpijak
untuk kebaikan semua.
-
Jangan
melakukan hal yang dapat merugikan orang banyak untuk memperkaya diri sendiri.
Saran bagi KAP Arthur Anderson :
-
Menjunjung tinggi kejujuran dan
profesionalitas
-
Mematuhi kode etik menggunakan prinsip
Akuntansi Berterima Umum
-
Menjaga integritas profesi dan tidak
merangkap jabatan sekaligus.
Referensi
www.wikipedia.com
http://mazda4education.wordpress.com/2010/11/28/kasus-enron-2001/