Pendidikan Karakter untuk Membangun
Peradaban Bangsa
Menjadi
bangsa yang maju merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap negara di
dunia. Sudah bukan rahasia lagi bahwa maju tidaknya suatu bangsa dipengaruhi
oleh kualitas sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Melalui pendidikan
karakter tentunya, akan tercetak sumber daya manusia yang berkualitas yang akan
menentukan nasib maju tidaknya suatu bangsa. Sebagai pendukung utama dalam
pembangunan, diperlukan sumber daya manusia yang memadai dan bermutu.
Pendidikan
merupakan proses mencetak generasi penerus bangsa agar menjadi pribadi yang handal dan berkualitas. Sedangkan
karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang terwujud dalam sikap dan
perbuatan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam
kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian,
pendidikan karakter merupakan langkah-langkah yang dilakukan untuk
mencetak generasi penerus bangsa dengan menanamkan karakter yang baik,
memberikan pandangan mengenai nilai-nilai dalam kehidupan seperti kejujuran,
kepedulian, dan lain sebagainya kepada peserta didik agar memiliki kepribadian
yang baik pula.
Karakter
tidak muncul dengan sendirinya, tidak dapat dibeli dan diwariskan. Oleh karena
itu karakter harus dibentuk dan dikembangkan. Pendidikan karakter mutlak
diperlukan demi memunculkan karakter individu dalam kehidupan sosial, sekolah,
maupun lingkungan rumah. Pendidikan karakter bukan hanya diperuntukkan bagi
anak usia dini maupun usia sekolah, tetapi juga usia dewasa. Hal ini diperlukan untuk mencetak manusia yang
memiliki kepribadian yang baik demi membangun peradaban bangsa.
Namun
sangat disayangkan bahwa ternyata masih sangat banyak masyarakat kita yang
mungkin belum mengenyam pendidikan karakter secara sempurna. Pendidikan karakter
yang merekaa dapatkan mungkin hanya sebatas pengenalan-pengenalan dasar dan
tidak disertai dengan penerapan secara nyata di dalam kehidupan sosial,
sehingga dalam penerapannya tidak sejalan dengan apa yang diharapkan. Hal ini
mengakibatkan terjadinya kecurangan-kecurangan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Coba tengoklah mereka-mereka yang duduk di
kursi-kursi penting bangsa ini yang bertugas menggerakan kehidupan bangsa ini.
Apakah mereka telah menunjukkan kualitas karakter yang baik? Sungguh ironi bahwa mereka yang diharapkan
dapat membawa bangsa ini menuju ke peradaban yang lebih baik justru malah
memiliki kualitas karakter yang buruk yang dapat menjadi ancaman bagi
kelangsungan hidup bangsa ini. Tidak jarang mereka justru terlibat kasus yang
disebabkan oleh karakter buruk dari dalam diri mereka. Korupsi, kolusi, dan
nepotisme yang terjadi diantara para
petinggi-petinggi bangsa ini mungkin sudah tidak asing lagi terdengar di
telinga kita. Lantas, bagaimana dengan nasib masa depan bangsa ini jika para
pemimpinnya saja justru berlaku demikian?
Bukan
hal ini saja masalah kehidupan bangsa
yang berkaitan dengan kualitas karakter, sebenarnya masih banyak
masalah-masalah yang lain. Namun, masalah ini yang paling terlihat dengan jelas dalam
kehidupan berbangsa karena menyangkut segala aspek kehidupan yang dapat mempengaruhi
kelangsungan hidup bangsa.
Sangat
perlu dilakukan pembenahan karakter terhadap masyarakat kita. Terlebih lagi
terhadap mereka yang memiliki peran dan kedudukan penting terhadap kelangsungan
hidup bangsa ini. Hal ini belum terlambat untuk dilakukan. Penanaman pendidikan
karakter sejak dini juga perlu dilakukan agar kelak mereka yang akan menjadi
penerus tongkat estafet bangsa ini dapat dan mampu membawa nasib bangsa menuju
ke paradaban yang lebih baik.
Bagaimanapun
juga, karakter merupakan kunci keberhasilan baik individu dalam kehidupannya
maupun masa depan bangsa. Suatu
penelitian mengindikasikan bahwa 80 persen keberhasilan seseorang
ditentukann oleh karakter yang dimiliki individu tersebut. Semakin ke depan,
dunia persaingan akan semakin ketat. Hal ini menuntut individu untuk memiliki
karakter yang lebih baik. Mereka yang berkarakterlah yang akan sukses membawa
bangsa ini menuju ke peradaban yang lebih baik demi mencapai kemajuan dan
mewujudkan cita-cita menjadi bangsa yang maju bebas dari keterbelangkangan. Dan
satu hal yang perlu diingat, bahwa setiap individu memiliki potensi untuk
menjadi seorang pribadi yang berkarakter dan mengembangkan karakter adalah
tanggung jawab pribadi individu.
Widya Septiani
11/315655/EK/18467
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar