Sabtu, 07 Desember 2013

Pendidikan Karakter untuk Membangun Peradaban Bangsa
Menjadi bangsa yang maju merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap negara di dunia. Sudah bukan rahasia lagi bahwa maju tidaknya suatu bangsa dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Melalui pendidikan karakter tentunya, akan tercetak sumber daya manusia yang berkualitas yang akan menentukan nasib maju tidaknya suatu bangsa. Sebagai pendukung utama dalam pembangunan, diperlukan sumber daya manusia yang memadai dan bermutu.
Pendidikan merupakan proses mencetak generasi penerus bangsa agar menjadi pribadi  yang handal dan berkualitas. Sedangkan karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang terwujud dalam sikap dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian,  pendidikan karakter merupakan langkah-langkah yang dilakukan untuk mencetak generasi penerus bangsa dengan menanamkan karakter yang baik, memberikan pandangan mengenai nilai-nilai dalam kehidupan seperti kejujuran, kepedulian, dan lain sebagainya kepada peserta didik agar memiliki kepribadian yang baik pula.
Karakter tidak muncul dengan sendirinya, tidak dapat dibeli dan diwariskan. Oleh karena itu karakter harus dibentuk dan dikembangkan. Pendidikan karakter mutlak diperlukan demi memunculkan karakter individu dalam kehidupan sosial, sekolah, maupun lingkungan rumah. Pendidikan karakter bukan hanya diperuntukkan bagi anak usia dini maupun usia sekolah, tetapi juga usia dewasa. Hal  ini diperlukan untuk mencetak manusia yang memiliki kepribadian yang baik demi membangun peradaban bangsa.
Namun sangat disayangkan bahwa ternyata masih sangat banyak masyarakat kita yang mungkin belum mengenyam pendidikan karakter secara sempurna. Pendidikan karakter yang merekaa dapatkan mungkin hanya sebatas pengenalan-pengenalan dasar dan tidak disertai dengan penerapan secara nyata di dalam kehidupan sosial, sehingga dalam penerapannya tidak sejalan dengan apa yang diharapkan. Hal ini mengakibatkan terjadinya kecurangan-kecurangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
 Coba tengoklah mereka-mereka yang duduk di kursi-kursi penting bangsa ini yang bertugas menggerakan kehidupan bangsa ini. Apakah mereka telah menunjukkan kualitas karakter yang baik?  Sungguh ironi bahwa mereka yang diharapkan dapat membawa bangsa ini menuju ke peradaban yang lebih baik justru malah memiliki kualitas karakter yang buruk yang dapat menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup bangsa ini. Tidak jarang mereka justru terlibat kasus yang disebabkan oleh karakter buruk dari dalam diri mereka. Korupsi, kolusi, dan nepotisme  yang terjadi diantara para petinggi-petinggi bangsa ini mungkin sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Lantas, bagaimana dengan nasib masa depan bangsa ini jika para pemimpinnya saja justru berlaku demikian?
Bukan hal  ini saja masalah kehidupan bangsa yang berkaitan dengan kualitas karakter, sebenarnya masih banyak masalah-masalah yang lain. Namun, masalah ini  yang paling terlihat dengan jelas dalam kehidupan berbangsa karena menyangkut segala aspek kehidupan yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup bangsa.
Sangat perlu dilakukan pembenahan karakter terhadap masyarakat kita. Terlebih lagi terhadap mereka yang memiliki peran dan kedudukan penting terhadap kelangsungan hidup bangsa ini. Hal ini belum terlambat untuk dilakukan. Penanaman pendidikan karakter sejak dini juga perlu dilakukan agar kelak mereka yang akan menjadi penerus tongkat estafet bangsa ini dapat dan mampu membawa nasib bangsa menuju ke paradaban yang lebih baik.
Bagaimanapun juga, karakter merupakan kunci keberhasilan baik individu dalam kehidupannya maupun masa depan bangsa. Suatu  penelitian mengindikasikan bahwa 80 persen keberhasilan seseorang ditentukann oleh karakter yang dimiliki individu tersebut. Semakin ke depan, dunia persaingan akan semakin ketat. Hal ini menuntut individu untuk memiliki karakter yang lebih baik. Mereka yang berkarakterlah yang akan sukses membawa bangsa ini menuju ke peradaban yang lebih baik demi mencapai kemajuan dan mewujudkan cita-cita menjadi bangsa yang maju bebas dari keterbelangkangan. Dan satu hal yang perlu diingat, bahwa setiap individu memiliki potensi untuk menjadi seorang pribadi yang berkarakter dan mengembangkan karakter adalah tanggung jawab pribadi individu.
Widya Septiani
11/315655/EK/18467
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Gadjah Mada





Tidak ada komentar:

Posting Komentar