Akuntansi Menejemen
Case: MILLBOURNE
Dosen pengampu: Mahfud Sholihin,
Ph.D
Oleh:
Widya Septiani (11/315655/EK/18467)
Leni Melita Simamora (11/315670/EK/18477)
Yulyta Trisna P. (11/315716/EK/18513)
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2013
Overview
Kasus
MILLBOURNE
Jeff
Millbourne adalah pemilik/operator Millbourne Shutter Company. Selama lebih
dari tiga tahun, dia mengubah hobi pekerjaan tangan dari kayu menjadi usaha
bernilai jutaan dolar. Perusahaan tersebut membuat jendela shutter untuk rumah
dan kantor. Millbourne Shutter Company membangun reputasinya berdasarkan
produksi berbagai jendela shutter yang berkualitas tinggi dengan mengguakan
kayu berkualitas tinggi dan membuat tiap jendela shutter bedasarkan spesifikasi
dengan baik selama bertahun-tahun. Baru-baru ini tetangga Jeff, Lana dan Evan
Howell, membeli sebuah vila di Perancis dan meminta Millbourne untuk mendesain
serta membuat shutter untuk rumah tersebut. Pekerjaan tersebut lebih sulit dari
biasanya karena Jeff tidak dapat mengukur jendela vila. Akan tetapi, ukuran
shutter yang dibuatnya sangat tepat dan menjadi tren di wilayah pedesaan Perancis
tersebut. Subkontraktor di Perancis yang memasang shutter tersebut menginginkan
kontrak dengan Millbourne untuk membuat shutter bagi beberapa pekerjaan
bangunan lainnya. Perusahaan tersebut memasukkan pesanan awal shutter senilai
€16.230. Jeff mengirimkan pesanan pembelian ke akuntannya, Rosa Perez, untuk
membantunya menghitung jumlah dalam mata uang euro tersebut menjadi dolar.
Rosa
menunjukkan, dengan nilai tukar saat ini ($1 sama dengan 0,8115 euro, pesanan tersebut memiliki nilai sebesar $20.000
( $16.230/0,8115 ). Akan tetapi, menurutnya, nilai tukar berubah dari hari ke
hari. Dia bertanya lamanya pembayaran akan diterima. Jeff memperkirakan bahwa
memproduksi shutter sebanyak itu akan membutuhkan waktu sekitar tiga minggu.
Bahkan bisa lebih lama lagi juka hujan karena pengecatannya aka tertunda,
kemudian dua minggu lagi untuk mengirim
lewat laut keluar negeri. Michael membutuhkan waktu empat minggu untuk mengirim
cek. Jeff memperkirakan proses awal
hingga akhir akan membutuhkan waktu dua setengah bulan.
Rosa
menunjukkan kesenjangan waktu tersebut dapat berarti perubahan nilai tukar.
Jika nilai tukar naik katakanlah hingga 0,85 euro per dolar maka pesanan yang
seharusnya bernilai $20.000 tersebut hanya akan bernilai $19.094. Tentu saja,
hal sebaliknya juga berlaku. Jika nilai tukar jatuh ke 0,80 euro per dolar maka
pesanan senilai €16.230 tersebut dapat diuangkan mejadi $20.288. Berhubungan
dengan mata uang asing menimbulkan risiko baru bagi perusahaan – risiko nilai
tukar.
Jeff
setuju untuk mempertimbangkan masalah tersebut selama beberapa waktu. Dia
memutuskan untuk meneruskan pesanan dari Perancis tersebut, tetapi dengan
mempertimbangkan tiap pesanan baru internasional sacara satu persatu untuk
memastikan risiko nilai tukar tetap diperhitungkan.
Pertanyaan
:
1. What
do you think are the business issues that Jeff has to consider in deciding
whether or not to trade overseas?
2. Rosa
pointed out that exchange rates can go in two directions. If the exchange rate
increases from 0,8115 euros per dollar to 0,85 euros per dollar, Jeff will get
less than he expected. On the other hand, if the exchange rate decreases, he
will get more than expected. Do you think that Jeff considers the two risks
(increase or decrease in exchange rates) to be equal? Would he be more
concerned about one than the other? Why or why not?
3. Jeff
decided to consider each new international order case-by-case basis. What
factors might influence his decision? Think about the shipment of the shutters
overseas. Are there any considerations that might differ from shipment of
shutters to another state in the United States? Would there be any differences
between trade with France versus trade with other countries (e.g., Rusia or
Iran)?
Pembahasan
:
1.
Dalam rangka melakukan perdagangan luar negeri
terdapat hal-hal yag perlu dipertimbangkan yang berkaitan dengan lingkungan
bisnis antara lain :
·
Lingkungan budaya, hukum, politik, dan ekonomi setiap
negara.
Memahami keempat aspek tersebut bukanlah hal yang mudah, sehingga
hal tersebut dapat diatasi dengan :
-
Wholly Owned Subsidiaries
: membeli perusahaan yang sudah berjalan diluar negeri dan menjadikannya anak perusahaan
yang dimiliki sepenuhya oleh induk perusahaan.
-
Joint venture :
menjadi investor bagi perusahaan lain diluar negeri
Selain
itu, masalah penting lain adalah :
·
Zona Perdangangan
Suatu barang
yang diimpor/ekspor memiliki biaya tambahan antara lain tarif impor,
freight-in, atau pajak apabila tidak berada didalam sebuah zona perdagangan
luar negeri. Kondisi tersebut akan menambah beban biaya barang. Hal ini dapat
diatasi dengan:
-
Pakta Perdagangan dan Tarif
: perjanjian perdagangan antar negara yang menentukan besarnya tarif yang
dibebankan
·
Nilai Tukar Mata Uang Asing
Dalam
mengelola mata uang asing, terdapat tiga resiko penting, yaitu :
a) Resiko transaksi
Mengacu pada kemungkinan bahwa
transaksi tunai dimasa depan akan dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar. Perubahan
dalam kurs spot dapat mempengaruhi nilai transaksi tunai di masa depan sehingga
menciptakan risiko transaksi. Kurs spot (spot rate) adalah nilai tukar
dari satu jenis mata uang terhadap mata uang lain untuk transaksi langsung
(yaitu : hari ini).
-
Apresiasi dan Depresiasi Mata Uang
Ketika mata uang suatu negara menguat secara relatif
terhadap mata uang negara lain, terjadilah apresiasi mata uang (currency
appreciation) dan satu unit mata uang negara mampu membeli lebih banyak
unit mata uang negara lain.
Sebaliknya, depresiasi mata uang (currency
depreciation) berarti mata uang suatu negara melemah secara relatif
akibatnya hanya dapat membeli mata uang negara lain lebih sedikit.
-
Keuntungan dan Kerugian Nilai Tukar
Kerugian nilai tukar (exchange loss) adalah
kerugian atas penukaran suatu mata uang terhadap mata uang lain yang disebabkan
oleh depresiasi mata uang dalam negeri.
Keuntungan nilai tukar (exchange gain) adalah
keuntungan atas penukaran suatu mata uang terhadap mata uang lain yang
disebabkan oleh apresiasi mata uang dalam negeri.
b) Resiko ekonomi
Mengacu pada kemungkinan bahwa
nilai sekarang dari arus kas perusahaan dimasa depan akan dipengaruhi oleh
fluktuasi nilai tukar.
c) Resiko translasi
Tingkat dimana laporan keuangan
perusahaan terpengaruh oleh fluktuasi nilai tukar.
2.
Menurut kami, Jeff mempertimbangkan risiko kenaikan
dan penurunan nilai tukar secara seimbang. Jika nilai tukar naik dari 0,8115
euro per dollar menjadi 0,85 euro per dollar seperti yang ditunjukkan Rosa,
dimana harga pesanan sebesar €16.230, sehingga
nilai dari pesanan tersebut jika nilai tukar 0,8115 euro per dollar
adalah $20.000 (€16.230/0,8115) sedangkan jika nilai tukar menjadi 0,85 euro
per dollar maka nilai dari pesanan tersebut adalah $19.094 (€16.230/0,85). Dari
perhitungan tersebut, Jeff akan mengalami kerugian karena Jeff memperoleh
$19.094, mendapat kurang dari yang dia harapkan yaitu $20.000. Hal tersebut
tentunya mengakibatkan laba yang diperoleh perusahaan Millbourne Shutter
Company menurun, dan jika hal tersebut terus berlangsung maka sangat berisiko
bagi kelangsungan perusahaan dan mengakibatkan bisa mengalami kebangkrutan.
Sebaliknya, jika nilai tukar turun dari 0,8115 euro per dollar
menjadi 0,80 euro per dollar, maka pesanan senilai $20.000 dapat diuangkan
menjadi $20.288 (€16.230/0,80). Akibatnya Jeff akan mendapatkan keuntungan dari
kejadian ini. Hal ini tentu menguntungkan bagi perusahaan, sehingga Jeff perlu
mempertimbangkannya.
3.
Faktor yang dapat mempengaruhi keputusan Jeff dalam
rangka mempertimbangkan tiap pesanan internasional secara case-by-case basis
adalah
·
Zona
perdagangan
Negara-negara
yang berada pada zona perdangangan dengan tarif yang rendah dan lingkungan
hukum baik dapat lebih diutamakan untuk diterima pesanannya.
·
Lingkungan Politik, Hukum, Sosial Budaya, dan Ekonomi
Negara-negara
yang masih satu kawasan biasannya keempat lingkungan tersebut cenderung lebih
mirip sehingga memungkinkan pengiriman dengan lebih mudah.
·
Mata uang
Negara
yang memiliki mata uang yang relatif stabil lebih menjamin perdagangan
internasional.
·
Nilai
tukar mata uang asing
Nilai tukar mata uang ini memang
menjadi masalah utama dalam perdagangan internasional. Sebagaimana kita tahu
bahwa nilai tukar berfluktuatif.
Perubahan nilai tukar ini malah berubah secara harian. Ini menjadi satu masalah
besar apabila kita tidak dapat secara tepat memperkirakan berapa nilai tukar
mata uang tersebut saat berada di tangan kita.
·
Jarak
(lokasi) pesanan internasional berasal
Hal ini menjadi penting, karena ini
juga mempengaruhi berapa lama pesanan akan sampai ke negara pemesan. Biasanya
semakin jauh lokasi negara pemesan, akan semakin lama pesanan sampai ke tangan
pemesan. Semakin banyak waktu yang dibutuhkan, maka perkiraan akuntan tentang
berapa besaran nilai tukar mata akan semakin membutuhkan perhitungan yang
rinci. Jangan sampai pesanan tersebut akan dibayar lebih rendah dari cost
pesanan tersebut. Dalam kata lain, perusahaan akan mengalami kerugian.
·
Kondisi
ekonomi negara pemesan
Kondisi ekonomi juga merupakan
salah satu faktor yang tidak bisa kita lupakan. Ini akan menjadi sangat penting
apalagi peranannya dalam hal nilai tukar mata uang negara tersebut terhadap
mata uang asing. Bila suatu kondisi ekonomi suatu negara tidak stabil dan
cenderung berfluktuasi sangan signifikan, tentu sangat susah bagi kita untuk
memperkirakan bagaimana nilai tukar mata uang negara tersebut di masa yanag
akan datang.
·
Kebijakan-kebijakan
impor di negara pemesan
Kebijakan-kebijakan impor di
suatu negara juga perlu kita pertimbangkan dalam pesanan internasional.
Kebijakan-kebijakan impor suatu negara dengan negara lain biasanya berbeda
sesuai dengan peraturan negara masing-masing.
Menurut
kami, terdapat perbedaan antara perdagangan dengan perancis versus negara lain
misal Rusia atau Iran karena mata uang negara ketiga negara tersebut berbeda,
sehingga nilai tukarnya pun berbeda. Selain itu, lingkungan politik, ekonomi,
hukum, sosial budaya masing-masing negara juga berbeda. Jeff tentu akan memilih
negara-nagara dengan perekonomian yang stabil, lingkungan politik aman,
lingkungan hukum yang menjamin, dan lingkungan sosial budaya yang baik.
Rusia
menganut sistem ekonomi sosialis/terpusat dengan segala sesuatu diatur oleh
pmerintah yang sulit ditembus oleh pasar
bebas sehingga tarif impor pada negara tersebutrelatif mahal da halini perlu
dipertimbangkan dalam-dalam. Sedangkan Iran menganut sistem ekonomi campuran
yang relatif mudah ditembus pasar bebas sehingga memungkinkan tarif impornya
lebih murah, sehingga biaya pengiriman yang dibebakan lebih rendah.
Hansen, D.R. and Mowen, M.M. 2007. Management Accounting.8th edition,
Cincinnati: South-Western College Publishing (HM).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar