Widya Septiani
11/315655/EK/18467
Tugas #3
Etika Bisnis dan
Profesi
1. Stakeholder adalah mereka yang terkait dengan isu
dan permasalahan yang sedang diangkat. Stakeholder pada kasus tersebut antara lain :
-
Manajer
-
Karyawan
-
Konsumen
-
Masyarakat
-
Perusahaan induk
Aer Lingus
-
Perusahaan
akuntansi Conroy O’Neil
-
Perusahaan
akuntansi Craig Gradner
-
Menteri
Transportasi dan Pariwisata
2. Peringkat prioritas yang saya berikan kepada
masing-masing stakehoder sesuai dengan urutan berikut :
-
Perusahaan induk
Aer Lingus
-
Manajer
-
Karyawan
-
Konsumen
-
Perusahan
akuntansi Craig Gradner
-
Perusaaan
akuntansi Conroy O’Neil
-
Menteri
Transportasi dan Pariwisata
-
Masyarakat
3. Norma atau prinsip etika dilanggar yaitu adanya
penyimpangan yang signifikan terhadap rekening perusahaan. Akun telah
dipalsukan secara sistematis untuk menutupi kerugian sebanyak 7,3 juta kerugian
selama lima tahun terakhir. Biaya tidak dilaporkan dan pendapatan dilaporkan
meningkat. Sehingga keuntungan dilaporkan terlalu tinggi dan kerugian lebih
rendah dari realisasi. Selain itu, krugian sebanyak 2,1 juta dari properti juga
disembunyikan. Hal ini melanggar prinsip etika karena perusahaan tidak
melaporkan sesuai dengan keadaan sebenarnya shingga merupakan suatu kebohongan
besar.
4. Tujuan dari pemalsuan pembukuan ALH mungkin untuk
memperjuangkan agar ALH tetap hidup dan tidak dilikuidasi meskipun telah
mengalami kerugian yang berlarut-larut. Apabila ALH dilikuidsi, dikhawatirkan
banyak stakeholder yang terkena dampaknya seperti manajer dan karyawan akan
kehilangan pakerjannya. Oleh karena itu, manajemen perusahaan memperjuangkan
ALH untuk ttap hidup denga jaan demikian.
5. Sebenarnya tidak ada pihak yang diuntungkan dari
suatu penipuan karena suatu saat penipuan itu pasti akan terungkap. Tujuan awal
dari penipuan tersebut mungkin untuk menyelamatkan para karyawan ALH agar tidak
kehilangan pekerjaannya akan tetapi hal itu tidak akan berjalan lama karena
setelah itu kondisiyang sebenarnya terjadi pada ALH terbongkar juga. Yang
mendapatkan keuntungan murni dari kasus ini adalah perusahaan akuntansi Craig
Gradner dan Conroy O’Neil karena mereka menjadi mendapatkan pekerjaan untuk
memberika jasa konsultan akuntansi dan jasa audit.
6.
Mayoritas
stakeholder dirugikan akibat penipuan ini. Manajer ALH adalah orang yang paling
merugi karena ia lah orang yang paling bertanggung jawab terhadap kasus ini.
Setelah kasus terbongkar, ia tidak hanya kehilangan pekerjaannya, tetapi ia
juga harus menanggung malu terhadap perbuatan yang dilakukannya. Ia juga harus
bertanggung jawab terhadap erentetan dampak dari kasus penipuan laporan
keuangan perusahaan. Trade record-nya
dalam dunia pekerjaan pun ikut tercoreng dan hal ini dapat berakibat buruk
terhadap karir pekerjaannya di masa yang akan datang. Perusahaan induk juga
turut dirugikan akibat kredit macet oleh ALH. Apabila manajemen ALH transparan
dari awal mengenai kondisi keuangannya, hal terebut akan langsung dapat diatasi
dan tidak akan menyebabkan penumpukan kerugian yang semakin banyak.
7.
Tanggung jawab
Aer Lingus dalam kasus ini adalah sebagai peusahaan induk ia bertanggung jawab
penuh terhadap apa yang menimpa perusahaan anak. Hal ini sudah ia lakukan
dengan melakukan penyelidikan dengan menyewa perusahaan audit. Setelah
menemukan titik permasalahanya ia langsung menyewa kantor akuntan untuk
melakukan investigasi penuh.
8.
Sebenarnya daya
saing bukanlah yang mendorong ALH untuk melaukan pemalsuan terhadap laporan
akuntansinya. Daya saing dapat dicapai dengan menerapkan manajemen yang bagus,
bukan pada laporan keuangannya.
9.
Yang salah dari
penipuan tersebut adalah pemalsuan laporan akuntansi yang digunakan untuk
menutupi masalah keuangan yang dialami oleh ALH sehingga masalah tersebutjustru
semakin berlarut-larut tanpa menyelesaikan yang dapat merugikan banyak pihak.
***
Referensi :
Brooks,
L.J and Dunn, P (2012). Business and Professional Ethics for
Directors, Executives & Accountants, South-Western (BD)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar