Kamis, 11 Desember 2014

Widya Septiani
11/315655/EK/18467
Tugas #3
Etika Bisnis dan Profesi

1.      Stakeholder adalah mereka yang terkait dengan isu dan permasalahan yang sedang diangkat. Stakeholder pada kasus tersebut  antara lain :
-       Manajer
-       Karyawan
-       Konsumen
-       Masyarakat
-       Perusahaan induk Aer Lingus
-       Perusahaan akuntansi Conroy O’Neil
-       Perusahaan akuntansi Craig Gradner
-       Menteri Transportasi dan Pariwisata

2.      Peringkat prioritas yang saya berikan kepada masing-masing stakehoder sesuai dengan urutan berikut :
-       Perusahaan induk Aer Lingus
-       Manajer
-       Karyawan
-       Konsumen
-       Perusahan akuntansi Craig Gradner
-       Perusaaan akuntansi Conroy O’Neil
-       Menteri Transportasi dan Pariwisata
-       Masyarakat

3.      Norma atau prinsip etika dilanggar yaitu adanya penyimpangan yang signifikan terhadap rekening perusahaan. Akun telah dipalsukan secara sistematis untuk menutupi kerugian sebanyak 7,3 juta kerugian selama lima tahun terakhir. Biaya tidak dilaporkan dan pendapatan dilaporkan meningkat. Sehingga keuntungan dilaporkan terlalu tinggi dan kerugian lebih rendah dari realisasi. Selain itu, krugian sebanyak 2,1 juta dari properti juga disembunyikan. Hal ini melanggar prinsip etika karena perusahaan tidak melaporkan sesuai dengan keadaan sebenarnya shingga merupakan suatu kebohongan besar.

4.      Tujuan dari pemalsuan pembukuan ALH mungkin untuk memperjuangkan agar ALH tetap hidup dan tidak dilikuidasi meskipun telah mengalami kerugian yang berlarut-larut. Apabila ALH dilikuidsi, dikhawatirkan banyak stakeholder yang terkena dampaknya seperti manajer dan karyawan akan kehilangan pakerjannya. Oleh karena itu, manajemen perusahaan memperjuangkan ALH untuk ttap hidup denga jaan demikian.

5.      Sebenarnya tidak ada pihak yang diuntungkan dari suatu penipuan karena suatu saat penipuan itu pasti akan terungkap. Tujuan awal dari penipuan tersebut mungkin untuk menyelamatkan para karyawan ALH agar tidak kehilangan pekerjaannya akan tetapi hal itu tidak akan berjalan lama karena setelah itu kondisiyang sebenarnya terjadi pada ALH terbongkar juga. Yang mendapatkan keuntungan murni dari kasus ini adalah perusahaan akuntansi Craig Gradner dan Conroy O’Neil karena mereka menjadi mendapatkan pekerjaan untuk memberika jasa konsultan akuntansi dan jasa audit.

6.      Mayoritas stakeholder dirugikan akibat penipuan ini. Manajer ALH adalah orang yang paling merugi karena ia lah orang yang paling bertanggung jawab terhadap kasus ini. Setelah kasus terbongkar, ia tidak hanya kehilangan pekerjaannya, tetapi ia juga harus menanggung malu terhadap perbuatan yang dilakukannya. Ia juga harus bertanggung jawab terhadap erentetan dampak dari kasus penipuan laporan keuangan perusahaan. Trade record-nya dalam dunia pekerjaan pun ikut tercoreng dan hal ini dapat berakibat buruk terhadap karir pekerjaannya di masa yang akan datang. Perusahaan induk juga turut dirugikan akibat kredit macet oleh ALH. Apabila manajemen ALH transparan dari awal mengenai kondisi keuangannya, hal terebut akan langsung dapat diatasi dan tidak akan menyebabkan penumpukan kerugian yang semakin banyak.

7.      Tanggung jawab Aer Lingus dalam kasus ini adalah sebagai peusahaan induk ia bertanggung jawab penuh terhadap apa yang menimpa perusahaan anak. Hal ini sudah ia lakukan dengan melakukan penyelidikan dengan menyewa perusahaan audit. Setelah menemukan titik permasalahanya ia langsung menyewa kantor akuntan untuk melakukan investigasi penuh.

8.      Sebenarnya daya saing bukanlah yang mendorong ALH untuk melaukan pemalsuan terhadap laporan akuntansinya. Daya saing dapat dicapai dengan menerapkan manajemen yang bagus, bukan pada laporan keuangannya.

9.      Yang salah dari penipuan tersebut adalah pemalsuan laporan akuntansi yang digunakan untuk menutupi masalah keuangan yang dialami oleh ALH sehingga masalah tersebutjustru semakin berlarut-larut tanpa menyelesaikan yang dapat merugikan banyak pihak.
***
Referensi :
Brooks, L.J and Dunn, P (2012). Business and Professional Ethics for Directors, Executives & Accountants, South-Western (BD)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar