Kamis, 11 Desember 2014

TUGAS MERINGKAS FILM
MATA KULIAH KEWARGANEGARAAN



OLEH :
WIDYA SEPTIANI
11/315655/EK/18467
JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2012
MENGKRITISI GLOBALISASI DAN DAMPAKNYA TERHADAP INDONESIA
A SPECIAL REPORT BY JOHN PIGLER

Film tersebut menceritakan tentang pemimpin dunia baru kini yang katanya memiliki visi dan misi yang mulia,menjanjikan kepada masyarakatnya akan kekayaan, kemakmuran, dan kepandaian, namun pada kenyataannya justru sebaliknya.  Sang pemimpin bertindak kejam.  Bahkan mengeksploitasi rakyat kecil. Bulan-bulan ini, para generasi muda sering mengadakan aksi demonstrasi menentang sebuah tata ekonomi baru yang disebut globalisasi. Ini merupakan salah satu gerakan protes terbesar sejak tahun 1960-an. Sebelumnya, belum pernah terjadi aksi besar yang memperjuangkan kemakmuran dan memberantas kemiskinan. Bahkan sebelumnya, jurang kemiskinan tak pernah selebar seperti pada  masa sekarang. Saat ini, sekelompok kecil orang yang berkuasa ternyata lebih kaya. Merek-merek barang terkenal mulai dari sepatu hingga peralatan bayi hampir selurunya dibuat di negara-negara miskin dengan upah buruh yang sangat rendah. Desa global seperti inikah yang yang disebut-sebut sebagai masa depan umat manusia? Ataukah ini adalah semata-mata ini adalah cara lama yang dilakukan pada zaman raja-raja yang sekarang diteruskan oleh perusahaan-perusahaan multinasional dengan berbagai lembaga keuanga dan pemerintah sebagai penopangnya? Film ini menceritakan penguasa baru dunia, khususnya pengaruhnya bagi sebuah negara yaitu Indonesia.
Indonesia adalah sebuah negara dimana imperialisme lama bertemu dengan imperialisme yang baru. Sebuah negara yang kaya akan sumber daya yang melimpah. Tembaga, emas, minyak, kayu, dan SDM-nya. Dijajah oleh Belanda di abad ke-16 dan kekayaannya dirampas selama beratus-ratus tahun lamanya membuat Indonesia menjadi negara miskin dan terbelakang. Sebenarnya kejadian seperti ini bukan hanya terjadi di Indonesia saja, namun  pada semua negara-negara dengan penduduk yang memiliki kulit yang berwarna.  Sehingga, negara-negara barat menjadi makmur dan menguasai perekonomian dunia.  Para penganut globalisasi mempercayai hanya globalisasi lah yang mempu menyatukan manusia dari segala latar belakang ras dari berbagai belahan dunia yang kata mereka hal ini dapat mengurangi kemiskinan. Namun apa yang terjadi di depan mata kita justru sebaliknya. Yang miskin semakin miskin, yang kaya semakin kaya. Perusahaan-perusahaan multinasional memeras tenaga kerja negara-negara miskin dengan gaji yang sangat rendah. Contohnya adalah salah satu perusahaan dengan merek terkenal yang mendirikan pabriknya di Indonesia dengan jam kerja dan gaji yang tidak wajar. Dalam prakteknya, perusahaan tersebut menerapkan aturan kepada karyawannya agar tidak membuka kejelekan-kejelekan perusahaan dengan alibinya untuk melindungi karyawannya. Tersedianya buruh yang murah ini digunakan untuk menarik para investor namun tidak menerapkan kode etiknya.
Globalisasi di Asia memiliki sejarah gelap. Pabrik, bank-bank besar, hotel mewah di Indonesia dibangun berkat pembunuhan massal yang dilakukan selama periode Soeharto atas bantuan Amerika dan Inggris pada pertengahan 1960-an. Samapi saat ini fakta tragedi itu masih tetap gelap. Suatu hari dibulan Oktobern 1965, segerombolan preman memasuki sekolah di Jakarta lalu membunuh kepala sekolah yang dianggap komunis. Pembunuhan semacam inilah tipikal pembantaian lebih dari satu juta orang. Para guru, murid, pegawai negeri, petani. CIA  melukiskannya sebagai pembantaian terkejam abad ke-20.
Peristiwa itu menghantarkan Soeharto menuju ke puncak kekuasaan. Namun kini terbukti bahwa Soeharto disokong Amerika dan Inggris serta para pembisnis barat. Setahun setelah peristiwa berdarah itu, perekonomian Indonesia dibentuk menurut model Amerika guna mempermudah barat menguasai sumber daya alam, pasar, dan buruh murah. Presiden Nixon menyebutnya “Upeti Terbesar di Asia”. Jasa terbesar Suharto bagi pebisnis barat adalah dirinya menyingkirkan pendiri bangsa Indonesia, Soekarno sang nasionalis yang yakin pada kemandirian ekonomi rakyatnya. Soekarno menentang masuknya korporasi barat ke Indonesia dan mengusir agen-agen barat seperti IMF dan bank dunia.
Siapa sebenarnya penguasa dunia saat ini? Kerajaan mereka ternyata lebih besar dibandingkan dengan kerajaan Inggris Raya. Inilah pusat kerajaan tersebut : Washington, jalan sepanjang gedung putih sampai departemen keuangan AS dikuasai bank dunia dan IMF. Dua lembaga ini adalah agen terkaya di dunia. IMF dan Bank Dunia dibentuk pada akhir perang dunia dua untuk membangun kembali perekonomian Eropa. Kemudian, dua lembaga itu mulai meminjami uang untuk negara miskin dengan syarat perekonomian negara tersebut boleh dimasuki barat. Hal ini menyebankan negara-negara miskin saat ini berada pada lingkaran kemiskinan. Mereka tidak dapat keluar, bahkan penghapusan hutang pun tidak dapat menyelesaikan permasalahan kemiskinan karena pemberian hutang dilakukan dengan memberikan tekanan-tekanan atau karena kolusi pemerintah yang tidak memihak rakyatnya.

Di Indonesia, korupsi pejabat kaya sudah terlalu parah. Dokumen internal Bank Dunia membenarkan bahwa sepertiga pinjaman bank masuk ke kantong kroni Soeharto dan menyebankan krisis ekonomi. Soeharto dipaksa mundur setelah puluhan tahun berhasil mencuri triliunan rupiah dan semua kekayaan jaringan nasional dikuasai Soeharto dan keluarganya. Sungguh ironi jika IMF dan Bank Dunia yang menyatakan dirinya akan membantu kemakmuran rakyat di negara miskin justru menyokong kediktatoran pemimpin yang serakah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar