TUGAS MERINGKAS FILM
MATA KULIAH KEWARGANEGARAAN
OLEH :
WIDYA SEPTIANI
11/315655/EK/18467
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2012
MENGKRITISI GLOBALISASI DAN DAMPAKNYA
TERHADAP INDONESIA
A SPECIAL REPORT BY JOHN PIGLER
Film tersebut menceritakan tentang pemimpin dunia baru kini
yang katanya memiliki visi dan misi yang mulia,menjanjikan kepada masyarakatnya
akan kekayaan, kemakmuran, dan kepandaian, namun pada kenyataannya justru
sebaliknya. Sang pemimpin bertindak
kejam. Bahkan mengeksploitasi rakyat
kecil. Bulan-bulan ini, para generasi muda sering mengadakan aksi demonstrasi
menentang sebuah tata ekonomi baru yang disebut globalisasi. Ini merupakan
salah satu gerakan protes terbesar sejak tahun 1960-an. Sebelumnya, belum
pernah terjadi aksi besar yang memperjuangkan kemakmuran dan memberantas
kemiskinan. Bahkan sebelumnya, jurang kemiskinan tak pernah selebar seperti
pada masa sekarang. Saat ini, sekelompok
kecil orang yang berkuasa ternyata lebih kaya. Merek-merek barang terkenal
mulai dari sepatu hingga peralatan bayi hampir selurunya dibuat di
negara-negara miskin dengan upah buruh yang sangat rendah. Desa global seperti
inikah yang yang disebut-sebut sebagai masa depan umat manusia? Ataukah ini
adalah semata-mata ini adalah cara lama yang dilakukan pada zaman raja-raja
yang sekarang diteruskan oleh perusahaan-perusahaan multinasional dengan
berbagai lembaga keuanga dan pemerintah sebagai penopangnya? Film ini
menceritakan penguasa baru dunia, khususnya pengaruhnya bagi sebuah negara
yaitu Indonesia.
Indonesia adalah sebuah negara dimana imperialisme lama
bertemu dengan imperialisme yang baru. Sebuah negara yang kaya akan sumber daya
yang melimpah. Tembaga, emas, minyak, kayu, dan SDM-nya. Dijajah oleh Belanda
di abad ke-16 dan kekayaannya dirampas selama beratus-ratus tahun lamanya
membuat Indonesia menjadi negara miskin dan terbelakang. Sebenarnya kejadian
seperti ini bukan hanya terjadi di Indonesia saja, namun pada semua negara-negara dengan penduduk yang
memiliki kulit yang berwarna. Sehingga, negara-negara
barat menjadi makmur dan menguasai perekonomian dunia. Para penganut globalisasi mempercayai hanya
globalisasi lah yang mempu menyatukan manusia dari segala latar belakang ras
dari berbagai belahan dunia yang kata mereka hal ini dapat mengurangi
kemiskinan. Namun apa yang terjadi di depan mata kita justru sebaliknya. Yang
miskin semakin miskin, yang kaya semakin kaya. Perusahaan-perusahaan
multinasional memeras tenaga kerja negara-negara miskin dengan gaji yang sangat
rendah. Contohnya adalah salah satu perusahaan dengan merek terkenal yang
mendirikan pabriknya di Indonesia dengan jam kerja dan gaji yang tidak wajar. Dalam
prakteknya, perusahaan tersebut menerapkan aturan kepada karyawannya agar tidak
membuka kejelekan-kejelekan perusahaan dengan alibinya untuk melindungi
karyawannya. Tersedianya buruh yang murah ini digunakan untuk menarik para
investor namun tidak menerapkan kode etiknya.
Globalisasi di Asia memiliki sejarah gelap. Pabrik, bank-bank
besar, hotel mewah di Indonesia dibangun berkat pembunuhan massal yang
dilakukan selama periode Soeharto atas bantuan Amerika dan Inggris pada
pertengahan 1960-an. Samapi saat ini fakta tragedi itu masih tetap gelap. Suatu
hari dibulan Oktobern 1965, segerombolan preman memasuki sekolah di Jakarta
lalu membunuh kepala sekolah yang dianggap komunis. Pembunuhan semacam inilah
tipikal pembantaian lebih dari satu juta orang. Para guru, murid, pegawai
negeri, petani. CIA melukiskannya
sebagai pembantaian terkejam abad ke-20.
Peristiwa
itu menghantarkan Soeharto menuju ke puncak kekuasaan. Namun kini terbukti
bahwa Soeharto disokong Amerika dan Inggris serta para pembisnis barat. Setahun
setelah peristiwa berdarah itu, perekonomian Indonesia dibentuk menurut model
Amerika guna mempermudah barat menguasai sumber daya alam, pasar, dan buruh
murah. Presiden Nixon menyebutnya “Upeti Terbesar di Asia”. Jasa terbesar
Suharto bagi pebisnis barat adalah dirinya menyingkirkan pendiri bangsa
Indonesia, Soekarno sang nasionalis yang yakin pada kemandirian ekonomi
rakyatnya. Soekarno menentang masuknya korporasi barat ke Indonesia dan
mengusir agen-agen barat seperti IMF dan bank dunia.
Siapa sebenarnya penguasa dunia saat ini? Kerajaan mereka
ternyata lebih besar dibandingkan dengan kerajaan Inggris Raya. Inilah pusat
kerajaan tersebut : Washington, jalan sepanjang gedung putih sampai departemen
keuangan AS dikuasai bank dunia dan IMF. Dua lembaga ini adalah agen terkaya di
dunia. IMF dan Bank Dunia dibentuk pada akhir perang dunia dua untuk membangun
kembali perekonomian Eropa. Kemudian, dua lembaga itu mulai meminjami uang
untuk negara miskin dengan syarat perekonomian negara tersebut boleh dimasuki
barat. Hal ini menyebankan negara-negara miskin saat ini berada pada lingkaran
kemiskinan. Mereka tidak dapat keluar, bahkan penghapusan hutang pun tidak
dapat menyelesaikan permasalahan kemiskinan karena pemberian hutang dilakukan
dengan memberikan tekanan-tekanan atau karena kolusi pemerintah yang tidak
memihak rakyatnya.
Di Indonesia, korupsi pejabat kaya sudah terlalu parah.
Dokumen internal Bank Dunia membenarkan bahwa sepertiga pinjaman bank masuk ke
kantong kroni Soeharto dan menyebankan krisis ekonomi. Soeharto dipaksa mundur
setelah puluhan tahun berhasil mencuri triliunan rupiah dan semua kekayaan
jaringan nasional dikuasai Soeharto dan keluarganya. Sungguh ironi jika IMF dan
Bank Dunia yang menyatakan dirinya akan membantu kemakmuran rakyat di negara
miskin justru menyokong kediktatoran pemimpin yang serakah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar