Widya
Septiani
11/315655/EK/18467
Setelah ABC
diterapkan dengan benar bisa ditemuka bahwa bebrapa produk dari perusahaan
adalah tidak menguntungkan. Banyak yang tidak menyadari bahwa keputusan tentang
variasi dan kompleksitas produk berpengaruh pada tingginya biaya. Sebuah grafik
profitabilitas, dibangun dari analisis profitabilitas pelanggan memiliki
bentuk yang umumnya disebut whale curve cumulative profitability. Pelanggan
digambarkan pada sumbu horisontal dari yang paling menguntungkan untuk paling
menguntungkan (atau paling tidak menguntungkan). Whale curve cumulative customer provitability tersebut menunjukkan bahwa yang paling
menguntungkan adalah 20% dari pelanggan yang dihasilkan sekitar 180 % dari
total keuntungan. Bagian tengah 60% dari pelanggan berada pada titik break even, dan sebanyak 20% dari
pelanggan berpotensi menghilangkan 80% dari total keuntungan, meninggalkan
perusahaan dengan 100% dari total keuntungan ("permukaan laut" dalam whale curve merupakan keuntungan aktual
perusahaan). Punggung (atau ketinggian maksimum) dari cumulative profitability curve umumnya menyentuh 150% sampai 250%
dari total keuntungan, dan tinggi ini biasanya dicapai dengan paling
menguntungkan 20% sampai 40% dari pelanggan.
Temuan lain pada
whale curve adalah bahwa beberapa pelanggan terbesar berada pada ujung sisi kanan
kurva. Mereka adalah konsumen yang
paling menguntungkan. Konsumen yang kecil kurang berpengaruh pada pendapatan
perusahaan. Hanya pelanggan besar yang menuntut diskon tinggi dari daftar harga
dan juga membuat banyak tuntutan pada teknis perusahaan, penjualan, distribusi,
dan sumber daya administrasi, bisa sangat menguntungkan.
Pelanggan yang
memberikan keuntungan tinggi berada pada bagian kiri whale curve cumulative provitability. Perusahaan memperoleh
margin yang tinggi pada produk dan jasa
yang dijual kepada pelanggan tersebut. Pelanggan ini harus dihargai dan
dilindungi karena mereka bisa rentan terhadap terobosan kompetitif. Manajer perusahaan yang melayani pelanggan
tersebut harus siap untuk menawarkan diskon, insentif, dan layanan khusus untuk
mempertahankan loyalitas pelanggan ini berharga, terutama adalah pesaing untuk
mulai menjual ke pelanggan ini. Pelanggan yang digambarkan pada ekor kanan whale curve, menjelaskan profitabilitas
perusahaan pelanggan dengan margin rendah dan biaya pelayanan yang tinggi.
Tingginya biaya pelayanan pelanggan tersebut dapat disebabkan oleh tuntutan,
standar, syarat pengiriman dan tuntutan yang besar pada tenaga teknis dan
penjualan.
Contoh
implementasi pada perusahaan di Indonesia :
Perusahaan
besar yang memiliki variasi dan kompleksitas produk seperti PT Unilever dapat
menganalisis profitabilitas kumulatifnya dengan menggunakan whale curve. PT Unilever memang dikenal
sebagai produsen penguasa produk sehari-hari mulai dari sabun mandi hingga
makanan. Namun, memiliki variasi dan kompleksitas produk lebih berpotensi untuk
mendatangkan kendala. Beberapa produk mungkin dapat mendatangkan keuntungan
yang tinggi, sedangkan beberapa produk yang lain dapat mendatangkan masalah
sehingga membutuhkan penanganan yang lebih. Misalnya, keluhan pelanggan atau
biaya produksi yang tinggi. Dengan menganalisis whale curve, dapat disarankan agar PT Unilever meninggalkan produk
yang tidak menguntungkan dan hanya berfokus pada produk yng menguntungkan saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar